Tiga hari menjelang Hari Raya Idulfitri 1437 H, atau Minggu (3/7) volume kendaraan yang masuk di wilayah pantura Brebes dari arah Jabodetabek meningkat tajam.
Padahal pada Sabtu (2/7) volume kendaraan sudah meningkat hingga 500 persen dibanding hari normal.
Akibatnya, penumpukan kendaraan di sepanjang jalur pantura Cirebon-Brebes-Tegal pun terjadi. Kendaraan hanya bisa melaju 50 meter setiap setengah jam sekali.
Jalur Pantura Cirebon-Brebes kemarin pagi hingga petang nyaris lumpuh.
Ratusan tibu kendaraan terjebak macet tak bergerak di ruas jalur Kanci Cirebon Jawa Barat hingga memasuki Brebes Kota Jawa Tengah.
Menurut Darmadi (55) pemudik asal Jakarta Pusat mengaku sudah terjebak kemacetan saat dalam perjalanan mulai dari Cirebon hingga ke Brebes.
“Saya masuk Kanci Cirebon jam 22.00 malam, baru sampai Pejagan sekitar pukul 10.00 siang tadi. Jadi ya sekitar 12 jam-an,” kata Darmadi.
Saat memasuki wilayah pantura Brebes, kata dia, kemacetan juga terjadi hingga ke pantura Brebes-Tegal. Bahkan laju kendaraan tidak sampai 10 km/jam.
“Pokoknya tadi malam itu kemacetan terjadi selepas pintu keluar tol Kanci-Cirebon. Ya kemungkinan kemacetan diperkirakan mencapai 60 km lebih sepanjang jalur pantura Kanci-Cirebon hingga memasuki Brebes kota,” jelasnya.
Para pemudik pun mulai gusar dan marah dengan kondisi kemacetan di sepanjang jalur pantura Cirebon-Brebes-Tegal.
“Saya lelah mas, capek macet kaya begini. Bosan duduk di dalam mobil plonga-plongo kesana kemari. Maunya saya tinggal saja mobil ini dan pulang ke Solo naik KA saja,” ungkapnya.
Sementara di tol Pejagan, pintu keluar tol Brebes Barat dan pintu keluar Brebes Timur antrean kendaraan mengular sepanjang 40 km sampai ke Pantura Suradadi Kabupaten Tegal.
Kendaraan hanya bergerak setiap sepuluh menit sekali.
Sedangkan di ruas tol Pejagan-Brebes Timur antrean kendaraan yang didominasi mobil pribadi mengular sepanjang 20 km hingga ke pintu tol Pejagan.
Kemacetan panjang di jalur pantura Jateng terus terjadi hingga Senin (4/6) dini hari.
Informasi yang berhasil dihimpun, ada seorang pemudik mengalami depresi dan stres akibat terjebak kemacetan tersebut.
Saat dijemput tim medis di tengah kemacetan di jalan Pantura Kolonel Sugiono Tegal Kota, pengemudi itu terus berteriak-teriak.
Pihak keluarga, kemudian meminta pertolongan ke posko mudik lebaran terdekat.
Pria yang mengalami depresi itu masih dalam penanganan RS Mitra Siaga Tegal.
Pemudik ngamuk
Sinar matahari pagi di kawasan Tol Kanci-Pejagan masih hangat menerpa ribuan warga yang hatinya panas lantaran sudah lebih dari delapan jam berada di tol tersebut namun belum berhasil tembus juga.
Pemudik yang kelelahan dan lapar terpaksa hanya duduk sambil sesekali berjalan di bahu jalan tol untuk melepas penat.
“Gara-gara macet parah ini saya tak bisa sahur. Padahal kalau normal, jam 2 tadi pagi sudah sampai Tegal,” gerutu Purwadi yang sudah 8 jam lebih berada di tol Kanci-Pejagan namun tak kunjung berhasil keluar pintu tol Pejagan.
Purwadi yang berprofesi sebagai sopir itu lantas memuntahkan kemarahannya.
“Pemerintah enggak becus urus transportasi. Kemacetan di exit Tol Pejagan ini semestinya sudah diantisipasi. Pemerintah Daerah Jateng, Pemerintah Daerah Brebes , polisi dan Kementerian Perhubungan ngapain saja kerjanya. Ini macet terparah sepanjang sejarah Lebaran,” ujarnya.dengan nada meninggi.
Maklum, Purwadi sudah masuk tol Kanci -Pejagan sejak Minggu pukul.22.00 WIB.
Namun sampai Senin (4/7/2016) pukul 07.00, kendaraannya masih terjebak kemacetan parah di tol tersebut.
“Pintu keluar tol.masih 15 km lagi. Dan bensin saya tinggal seperempat. Pasti akan habis di jalan sebelum exit tol,” keluhnya.
Parto, warga yang hendak mudik ke Pemalang juga kesal dengan kemacetan parah ini.
“Ini luar biasa macetnya. Ini paling parah. Pemerintah ngapain saja kerjanya. Enggak becus urus arus mudik,” ujarnya dengan nada kesal.
Pantauan Tribunnews yang.melintas Tol Kanci-Pejagan sejak pukul 23.00 WIB, hingga pagi ini tol masih macet parah.
Bahkan kendaraan sejak.pukul 06.00 hingga 07.15 WIB nyaris tak bergerak.
Sebagian besar pemudik yang kelelahan pun melepas kesal dan penat, memilih keluar dari.mobil.
“Capek banget. Dari tadi stucked seperti ini,” keluh Putri, Siti dan Iin yang hendak mudik ke Solo.
Sumber: Tribunnews.com